Biografi Maulana Malik Ibrahim
BIOGRAFI
Sunan Maulana Malik Ibrahim disebut juga Sunan Gersik, berasal dari Kashan,
Persia. Ia dikenal dengan nama kakek Bantal. Silsilah keturunannya tersambung dengan
Nabi Muhammad Saw. melalui Fatimah Az-Azahra r.a dan Ali bin Abi Thalib dari jalur
Husain bin Ali r.a.
Pada tahun 1371 M. Sunan Maulana Malik Ibrahim datang ke pulau Jawa dengan
saudaranya Maulana Mahpur, Sayid Yusuf Mahrabi, dan 40 orang pengiring. Mereka
datang ke pulau Jawa untuk menyebarkan agama Islam sambil berdagang. Desa Sembalo
menjadi daerah yang pertama kali dituju, sebuah tempat dekat desa Leran, Kabupaten
Gresik, sekitar 9 kilometer dari arah utara Kota Gresik. lokasinya tidak jauh dari makam
Fatimah binti Maimun (w. 475 H/1082 M).
Dalam menyiarkan agama Islam, Sunan Maulana Malik Ibrahim mula-mula dengan
berdagang, membuka toko, menyediakan kebutuhan pokok masyarakat dan menjualnya
dengan harga murah, di dekat pelabuhan yang berlokasi di desa Rumo. Melalui kegiatan
dagang Ia dapat berintraksi dengan berbagai kalangan, pelaku jual-beli, pemodal , pemilik
kapal dan pihak-pihak yang terkait dengan aktifitas perdagangan.
Ia juga belajar bahasa daerah untuk mempermudah komunikasi dan kelancaran
dakwahnya, sehingga dalam waktu yang relatif singkat Maulana Malik Ibrahim dapat
meyesuaikan diri dengan masyarakat baik dalam menghadiri upacara-upacara perkawinan
maupun acara-acara lainnya. Bahkan ia pun menjadi juru damai apabila menemui
masyarakat yang berselisih. Berkat kesungguhan dan tanggung jawabnya menyebarkan
Islam, ia dapat mendapat kepercayaan dari masyarakat, dan berkat taufik dan hidayah
Allah Swt. satu demi satu mereka memeluk agama Islam.
Dalam kesehariannya, Maulana Malik Ibrahim tidak menentang secara tajam agama
dan kepercayaan yang dianut penduduk asli. Ia berusaha menyampaikan keindahan dan
kebaikan yang dibawa Islam.
Setelah merasa dakwahnya cukup berhasil di desa Sembalo, ia pindah ke Kota
Gresik, dan tinggal di Desa Sawo. Selang beberapa lama, ia mulai menyiarkan Islam ke
kalangan Istana Majapahit. Kemudian mendatangi Raja Majapahit dan menyampaikan
kebenaran agama Islam, tapi sang Raja belum menerima ajakannya, namun memberikan
penghargaan dengan memberikan sebidang tanah di pinggiran Kota Gresik yang
kemudian dikenal dengan desa Gapura. Di tempat inilah Sunan Maulana Malik Ibrahim
membuka pesantren dan menyampaikan kebenaran Islam kepada masyarakat.
Terdapat penjelasan dalam bahasa Arab pada inskripsi batu nisan makam Maulana
Malik Ibrahim, bahwa Maulana Malik Ibrahim adalah seorang tokoh terhormat yang
terhormat. Terjemahan inskripsi tersebut sebagai berikut:
Guru kebanggaan para pangeran
Penasehat Raja dan para menteri
Yang santun dan dermawan kepada
pakir miskin
Yang berbahagia karena syahid
Sunan Maulana Malik Ibrahim wafat pada
hari Senin, 12 Rabiul Awal 822 H/ 8 April
1419. Tanggal wafatnya tertera pada prasasti
makamnya di desa Gapura, Kota Gresik, Jawa
Timur.
0 Response to "Biografi Maulana Malik Ibrahim"
Posting Komentar